Breaking News

Senin, 07 Februari 2011

fonemisasi bahasa numfor

KATA PENGANTAR



Assalamualaikum warrohmatullahi wabarakatuh ,


Alhamdulillah wasyukurilah , puji syukur yang begitu besar terhadap Allah SWT, karena sungguh berkat segala macam anugerah – NYA , makalah sederhana ini dapat terselesaikan.

Pertama , terima saya ucapkan kepada Bapak Prof. Ahmad HP selaku dosen pengampu yang dengan segala kebijaksanaannya membimbing saya dalam menyusun makalah ini, terima kasih juga kepada Bapak Asisda Wahyu,M.Hum selaku asisten dosen atas bimbingannya.

Makalah ini merupakan penugasan syarat akhir semester dari mata kuliah fonologi ,yang berupa makalah analisa fonemisasi bahasa. Didalamnya terdapat analisa fonem bahasa Numfor beserta hasil analisa dan lan-lain. semoga makalah sederhana ini dapat member manfaat , sekian dan terima kasih.
Penulis



DAFTAR ISI

Kata pengantar hlm. 1
Bab 1 : pendahuluan hlm 3
1.1 Latar belakang hlm 3
1.2 Tujuan pelaihan penelitian hlm 3
1.3 Manfaat pelatihan penelitian hlm 3
1.4 Lampiran data ujaran hlm 3

Bab 2 : pembahasan
2.1 tahap 3 : analisa fonem hlm 4 - 28
2.2 tahap 4 : hasil analisa hlm 29 – 30
2.3 tahap 5 : klasifikasi vokal dan konsonan hlm 31
2.4 tahap 6 : inventarisasi fonem hlm 31
2.5 tahap 7 : pola simetri hlm 31 – 32

Bab 3 : penutup



3.1 kesimpulan hlm 33- 34

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebagai seorang yang kelak akan menjadi peneliti bahasa , sudah seharusnya dibiasakan dalam kegiatan berupa penelitian kecil atau sederhana terhadap ujaran - ujaran dari beragam bahasa yang terdapat di Indonesia. Dalam hal ini, mata kuliah fonologi lah sebagai perantaranya, yang memiliki syarat akhir semester yakni penugasan berupa penelitian sederhana terhadap fonem bahasa daerah. Ada 16 data ujaran yang terdapat dalam transkipsi fonemisasi bahasa daerah, salah satu diantaranya merupakan bahasa daerah yang saya teliti , yaitu bahasa numfor dari Halmahera. Dalam bahasa numfor ini , terdapat 49 data ujaran yang kemudian saya analisis melalui pasangan minimal atau pasangan mirip sejumlah 143 pasangan.




1.2 Tujuan pelatihan penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut , maka tujuannya adalah
a. Sebagai pelatihan bagi calon peneliti bahasa.
b. Sebagai salah satu syarat akhir semester mata kuliah fonologi.




1.3 Manfaat pelatihan penelitian
Manfaat yang terdapat dari pelatihan ini , adlaah
a. Menambah wawasan mengenai bahasa daerah.
b. Memberi pedoman khusus sebagai bekal menjadi peneliti bahasa.




1.4 Lampiran data ujaran

BAHASA NUMFOR

1.Pur : belakang
2.Bur : bulu
3.Dur : air panas
4.Kur : menjahit
5.βur : rambut
6.fur : membuat
7.sur : mereka tumbuh
8.mur : ragi
9.nur : berenang
10.rur : jiwa
11.bin : perempuan
12.ben : babi
13.ban : mencuci
14.bon : buah
15.bun : lumut
16.màndá : bodoh
17.mándá : siang
18.màndá : tolol
19.uóßè : maaf
20.uóßә : apa
21.uòßé : bagaimana
22.por : lubang
23.bor : membuka
24.dor : ia memanggil
25.kor : tulang
26. ßor : sesat
27. for : api
28. sor : mereka memanggil
29. mor : inti


30. nor : ‘….’
31. ror : tempat
32. ior : gantung
33. eor : tamu
34. aor : air
35. rom : ganggang
36. rum : rumah
37. ruß : pasang – surut
38. dóboo : apa katanya
39. dobóo : hiu
40. dómes : memeras
41. domés : memeras
42. pen : bunga sepatu
43. ben : babi
44. áir : berkipas
45. air : ‘…’
46. uár : delapan
47. úar : terus terang
48. aédi : punyaku
49. áedi : pohon itu punyaku












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tahap 1 : Analisis fonem pada pasangan mirip atau pasangan minimal.


1. pasangan mirip :
pur ‘berenang’ dan bur ‘bulu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [b] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [b] dari bur yang memiliki makna dan arti bulu.

2. pasangan mirip :
pur ‘berenang ‘dan dur ‘air panas’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas.

3 . pasangan mirip :
pur ‘belakang dan kur ‘menjahit’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [k] adalah bunyi

yang membedakan makna , perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan

[k] dari kur yang memiliki makna dan arti menjahit

4. pasangan mirip :
pur ‘belakang’ dan ßur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut.

5. pasangan mirip :
pur ‘belakang’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.
6. pasangan mirip : pur ‘belakang’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh

7. pasangan mirip : pur ‘belakang’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.

8. pasangan mirip :
pur ‘belakang’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

9. pasangan mirip :
pur ‘belakang’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.


10. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan dur ‘air panas’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas.

11. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan kur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [k] dari dur yang memiliki makna dan arti rambut

12. . pasangan mirip : bur ‘bulu’ dan ßur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut.


13. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat.

14. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.

15. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.


16. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

17. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan dur ‘air panas’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas.

18. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan kur ‘menjahit’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas dan [k] dari kur yang memiliki makna dan arti menjahit.


19. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan ßur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas dan [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut.

20. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat.

21. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi []s adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.

22. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.
23. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

24. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.

25. pasangan mirip :
kur ‘menjahit’ dan ßur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut.

26. pasangan mirip :
kur ‘menjahit’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat.

27. pasangan mirip :
kur ‘menjahit’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.

28. pasangan mirip :
kur ‘menjahit’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti ragi.

29. pasangan mirip : kur ‘menjahit’ dan nur ‘berenangi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

30. pasangan mirip : kur ‘menjahit’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti iwa.

31. pasangan mirip : ßur ‘rambut’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat.

32. pasangan mirip :
ßur ‘rambut’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.

33. . pasangan mirip :
ßur ‘rambut’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

34. . pasangan mirip :
ßur ‘rambut’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh

35. pasangan mirip :
ßur ‘rambut’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.

36. pasangan mirip :
fur ‘membuat’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [f] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.

37. pasangan mirip :
fur ‘membuat’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [f] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.

38. pasangan mirip :
fur ‘membuat’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [f] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

39. pasangan mirip :
fur ‘membuat’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [f] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.
40. pasangan mirip :
sur ‘mereka tumbuh’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [s] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.

41. pasangan mirip :
sur ‘mereka tumbuh’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [s] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

42. pasangan mirip :
sur ‘mereka tumbuh’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [s] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.

43. pasangan mirip :
mur ‘ragi’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [m] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.


44. pasangan mirip :
mur ‘ragi’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [m] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa


45.pasangan mirip :
nur ‘berenang’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [n] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa

46. pasangan mirip :
bin ‘perempuan’ dan ben ‘babi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [i] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari bin yang memiliki makna dan arti perempuan dan [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi.

47. pasangan mirip :
bin ‘perempuan’ dan ban ‘mencuci’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [i] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari bin yang memiliki makna dan arti perempuan dan [a] dari ban yang memiliki makna dan arti mencuci.

48. pasangan mirip
bin ‘perempuan’ dan bon ‘buah’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [i] dan bunyi [o] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari bin yang memiliki makna dan arti perempuan dan [o] dari bon yang memiliki makna dan arti buah.

49. pasangan mirip
bin ‘perempuan’ dan bun ‘lumut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [i] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari bin yang memiliki makna dan arti perempuan dan [u] dari bun yang memiliki makna dan arti lumut.

50. pasangan mirip :
ben ‘babi’ dan ban ’mencuci’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [e] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi dan [a] dari ban yang memiliki makna dan arti mencuci.
51. pasangan mirip :
ben ‘babi’ dan bon ’buah’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [e] dan bunyi [o] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi dan [o] dari bon yang memiliki makna dan arti buah.


52. pasangan mirip :
ben ‘babi’ dan bun ’lumut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [e] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi dan [u] dari bun yang memiliki makna dan arti lumut.

53. pasangan mirip :
ban ‘mencuci’ dan ben ’babi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [a] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [a] dari ban yang memiliki makna dan arti mencuci dan [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi.

54. pasangan mirip :
ban ‘mencuci’ dan bun ’lumut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [a] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [a] dari ban yang memiliki makna dan arti mencuci dan [u] dari bun yang memiliki makna dan arti lumut.

55. pasangan mirip :
bon ‘buah’ dan bun ’lumut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [o] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [o] dari bon yang memiliki makna dan arti buah dan [u] dari bun yang memiliki makna dan arti lumut.

56. pasangan mirip :
màndá ‘bodoh’ dan mándá ‘siang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘manda’ , bunyi [à] dan bunyi [á] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [à] dari màndá yang memiliki makna dan arti bodoh dan [á] dari mándá yang memiliki makna dan arti siang.

57. pasangan mirip :
uóßè ‘ maaf’ dan uóßә ‘apa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘uóß’ , bunyi [è] dan bunyi [ә] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [è] dari uóßè yang memiliki makna dan arti maaf dan dari uóßә yang memiliki makna dan arti apa.

58. pasangan mirip :
uóßè ‘maaf’ dan uòßé ‘bagaimana’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘uß’ , bunyi [ó] - [è] dan bunyi [è] - [ò] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ó] - [è] dari uóßè yang memiliki makna dan arti maaf dan [ò] - [é] dari uòßé yang memiliki makna dan arti bagaimana.

59. pasangan mirip :
uóßә ‘apa’ dan uòßé ‘bagaimana’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘uß’ , bunyi [ó] - [ә] dan bunyi [ò] - [é] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ó] - [ә] dari uóßә yang memiliki makna dan arti apa dan [ò] - [é] dari uòßé yang memiliki makna dan arti bagaimana.

60. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan bor ‘membuka’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [b] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti apa dan [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka.


61. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan dor ‘ia memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil.

62. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan kor ‘tulang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang.

63. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan ßor ‘sesat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat.

64. pasangan mirip : por ‘lubang’ dan for ‘api’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

65. pasangan mirip : por ‘lubang’ dan sor ‘mereka memanggil’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

66. pasangan mirip : por ‘lubang’ dan mor ‘inti’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

67. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘...’

68. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

69. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

70. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

71. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan aor ‘air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

72. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan dor ‘ia memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil.

73. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan kor ‘tulang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang.

74. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan ßor ‘sesat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat.

75. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan for ‘api’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

76. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan sor ‘mereka memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

77. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.
78. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan nor ‘...’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘...’

79. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

80. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

81. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [i] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

82. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan aor ‘air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

83. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan kor ‘tulang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang.

84. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan ßor ‘sesat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat.

85. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan for ‘api’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

86. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan sor ‘mereka memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

87. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

88. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’

89. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

90. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

91. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan aor ‘air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

92. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

93. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ßor ‘sesat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat.

94. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan for ‘api’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

95. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan sor ‘mereka memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

96. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

97. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘...’

98. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

99. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

100. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

101. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

102. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

103. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan for ‘api’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

104. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

105. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ’…’

106. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

107. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

108. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

109. pasangan mirip
ßor ‘sesat’ dan aor ‘air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.
110. pasangan mirip :
for ‘api’ dan sor ‘mereka memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

111. pasangan mirip :
for ‘api’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

112. pasangan mirip :
for ‘api’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’

113. pasangan mirip :
for ‘api’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

114. pasangan mirip :
for ‘api’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

115. pasangan mirip :
for ‘api’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

116. pasangan mirip :
for ‘api’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

117. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan mor ’inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

118. pasangan mirip : sor ‘mereka memanggil’ dan nor ’…’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘...’

119. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan ror ’tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

120. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

121. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

123. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan aor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

124. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan nor ’…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [n]
dari nor yang memiliki makna dan arti ’ ...’

125. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan ror ’tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

126. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

127. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

128. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

129. pasangan mirip :
nor ‘…’ dan ror ’tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [n] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’ dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

130. pasangan mirip :
nor ‘…’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [n] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’ dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

131. pasangan mirip :
nor ‘…’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [n] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’ dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

132. pasangan mirip :
nor ‘…’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [n] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’ dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

133. pasangan mirip :
ror ‘tempat’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [r] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [r] dari ror yang memiliki makna dan arti ‘tempat’ dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

134. pasangan mirip :
ror ‘tempat’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [r] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [r] dari ror yang memiliki makna dan arti ‘tempat’ dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

135. pasangan mirip :
ror ‘tempat’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [r] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [r] dari ror yang memiliki makna dan arti ‘tempat’ dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

136. pasangan mirip :
ior ‘gantung’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [i] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari ior yang memiliki makna dan arti ‘gantung’ dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

137. pasangan mirip :
ior ‘gantung’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [i] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari ior yang memiliki makna dan arti ‘gantung’ dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

138. pasangan mirip :
aor ‘air’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [a] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [a] dari aor yang memiliki makna dan arti ‘air’ dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

139. pasangan mirip :
rom ‘ganggang’ dan rum ’rumah’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘rm’ , bunyi [o] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [o] dari rom yang memiliki makna dan arti ‘ganggang’ dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti rumah.


140. pasangan mirip :
rum ‘rumah’ dan ruß ’pasang surut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu [-ru] , bunyi [m] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [u] dari rum yang memiliki makna dan arti ‘rumah’ dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti pasang-surut.


141. pasangan mirip :
dóboo ‘apa katanya’ dan dobóo ‘hiu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘d-b-o’ , bunyi [ó] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada posisi bunyi [ó] dari dóboo yang berposisi setelah [d] memiliki makna dan arti ‘apa katanya’ dan dari dobóo yang berposisi setelah [b] memiliki makna dan arti hiu.

142. pasangan mirip :
pen ‘bunga sepatu’ dan ben ’babi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘en’ , bunyi [p] dan bunyi [b] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pen yang memiliki makna dan arti ‘rumah’ dan [b] dari ben yang memiliki makna dan arti babi.


143. pasangan mirip :
áir ‘berkipas’ dan air ’…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ir’ , bunyi [á] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [á] dari áir yang memiliki makna dan arti ‘berkipas’ dan [a] dari air yang memiliki makna dan arti ‘…’

144. pasangan mirip :
aédi ‘punyaku’ dan áedi ‘pohon itu punyaku’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘di’ , bunyi [é] dan bunyi [á] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [é] dari aédi yang memiliki makna dan arti punyaku dan [á] dari áedi yang memiliki makna dan arti pohon itu punyaku.






TAHAP 4 : HASIL ANALISIS

Dari analisis terhadap pasangan minimal atau pasangan mirip di atas , terdapat hasil analisis sebagai berikut :
A.Bunyi yang membedakan makna


1./p/- /b/
2. /p/ –/d/
3. /p/ – /k/
4. /p/ – /ß/
5./p/ – /f/
6. /p/ – /s/
7. /p/ – /m/
8 /p/ – /n/
9. /p/ – /r/
10. /b/ – /d/
11. /b/ – /k/
12. /b/ – /ß/
13. /b/ – /f/
14. /b/ - /s/
15. /b/ – /m/
16. /b/ – /n/
17. /b/ – /r/
18. /d/ – /k/
19. /d/ – /ß/
20. /d/ – /f/
21. /d/ – /s/
22. /d/ – /m/
23. /d/ – /n/
24. /d/ – /r/
25. /k/ – /ß/
26. /k/ – /f/
27./k/ – /s/
28. /k/ – /m/
29. /k/ – /n/
30. /k/ – /r/
31. /ß/ – /f/
32. /ß/ - /s/
33. /ß/ – /m/
34. /ß/ – /n/
35. /ß/ – /r/
36. /f/ – /s/
37. /f/ – /m/
38. /f/ – /n/
39. /f/ – /r/
40. /s/ – /m/
41. /s/ – /n/
42. /s/ – /r/
43. /m/ – /n/
44. /m/ – /r/
45. /n/ – /r/
46. /i/ – /e/
47. /i/ – /a/
48. /i/ – /o/
49. /i/ – /u/
50. /e/ – /a/
51. /e/ – /o/
52. /e/ – /u/
53. /a/ – /o/
54. /a/ – /u/
55. /o/ – /u/
56. /à/ – /á/
57. /è/ - /ә/
58. /ó/ - /è/- /è/ - /ò/
59. /ó/ - /ә/ - /ò/ - /é/
60. /p/ - /b/
61. /p/ - /d/
62. /p/ - /k/
63. /p/ - /ß/
64. /p/ - /f/
65. /p/ - /s/
66. /p/ - /m/
67. /p/ - /n/
68. /p/ - /r/
69./p/ - /i/
70. /p/ - /e/
71. /p/ - /a/
72. /b/ - /d/
73. /b/ - /k/
74. /b/ - /ß/
75. /b/ - /f/
76. /b/ - /s/
77. /b/- /m/
78. /b/ - /n/





79. /b/ - /r/
80. /b/ - /i/
81. /b/ - /e/






82. /b/ - /a/
83. /d/ - /k/
84. /d/ - /ß/
85. /d/ - /f/
86. /d/ - /s/
87. /d/ - /m/
88. /d/ - /n/
89. /d/ - /r/
90. /d/ - /i/
91. /d/ - /a/
92. /d/ - /e/
93. /k/ - /ß/
94. /k/ - /f/
95. /k/ - /s/
96. /k/ - /m/
97. /k/ - /n/
98. /k/ - /r/
99. /k/ - /i/
100./k/ - /a/
101. /k/ - /e/
102. /k/ - /i/
103. /ß/ - /f/
104. /ß/ - /m/
105. /ß/ - /n/
106. /ß/ - /r/
107. /ß/ - /i/
108. /ß/ - /e/
109. /ß/ - /a/
110. /f/ - /s/
111. /f/ - /m/
112. /f/ - /n/
113. /f/ - /r/
114. /f/ - /i/
115. /f/ - /a/
116. /f/ - /e/
117. /s/ - /m/
118. /s/ - /n/
119. /s/ - /r/
120. /s/ - /i/
121. /s/ - /e/
122. /s/ - /e/
123. /s/ - /a/
124. /m/ - /n/
125. /m/ - /r/
126. /m/ - /i/
127. /m/ - /e/
128. /m/ - /a/
129. /n/ - /r/
130. /n/ - /i/
131. /n/ - /a/
132. /n/ - /e/
133. /r/ - /i/
134. /r/ - /a/
135. /r/ - /e/
136. /i/ - /a/
137. /i/ - /e/
138. /a/ - /e/
139. /o/ - /u/
140. /m/ - /ß/
141. /ó/
142. /p/ - /b/
143. /á/ - /a/
144. /é/ - /á/










2.3 TAHAP 5 : klasifikasi vokal dan konsonan

1 . Klasifikasi vokal :
/a/, /i/ , /u/ , /e/ , /o/ , /ә/ , /ó/ ,/è/ ,/à/, /á/, /é/, /ò/
2 . Klasifikasi konsonan :
/p/ , /b/ , /d/ , /f/, /k/ , /m/ , /n/ , /s/ , /r/ , /ß/


2.4 TAHAP 6 : Inventarisasi fonem

Vokal : /a/ , /à/, /á/ , /i/ , /e/ , /ә/, /è/ , /é/ , /o/ , /ó/ , /ò/ , /u/
Konsonan : /b/ , /d/ , /p/ , /k/ (hambat). /f/ , /s/ (geser). /r/ (getar). /m/, /n/ (nasal)

2.5 TAHAP 7 : pola simetris
Pola simetris dari inventarisasi vokal yang terdapat di fonem bahasa numfor ini terdapat 12 vokal, akan tetapi yang dapat dimasukkan dalam segitiga vokal hanya 6 buah vokal yang memang terdapat dalam segitiga vokal.


i u
e o



a






pola simetris konsonan





f r , s


























BAB III
PENUTUP

3.1
Kesimpulan

Dari analisis fonem bahasa Numfor , yang terdiri dari 49 kata ujaran dapat disimpulkan :
1 . vocal dalam bahasa Numfor berjumlah 12 , yaitu /a/ , /à/, /á/ , /i/ , /e/ , /ә/, /è/ , /é/ , /o/ , /ó/ , /ò/ , /u/.

2 . konsonan dalam bahasa Numfor berjumlah 10 , yakni /b/ , /d/ , /p/ , /k/ , /f/ , /s/ , /r/ , /m/, /n/

3 . dalam bahasa tersebut , telah diperoleh pola simetris vokal dan konsonan sebagai berikut :
A . simetri vokal


i u

e o



a







B . simetri konsonan








f r , s





4 . data – data ujaran yang tidak dapat dianalisis dianggap sebagai residu , yaitu yang terdapat dalam ujaran ;

 dómes – domés (yang sama – sama memiliki arti memeras)
 màndá – màndá ( memiliki arti yang bermakna sama yakni bodoh dan tolol)
 rom – roß (tidak dapat dianalisis , karena lingkungan sama ridak banyak).

















































































KATA PENGANTAR



Assalamualaikum warrohmatullahi wabarakatuh ,


Alhamdulillah wasyukurilah , puji syukur yang begitu besar terhadap Allah SWT, karena sungguh berkat segala macam anugerah – NYA , makalah sederhana ini dapat terselesaikan.

Pertama , terima saya ucapkan kepada Bapak Prof. Ahmad HP selaku dosen pengampu yang dengan segala kebijaksanaannya membimbing saya dalam menyusun makalah ini, terima kasih juga kepada Bapak Asisda Wahyu,M.Hum selaku asisten dosen atas bimbingannya.

Makalah ini merupakan penugasan syarat akhir semester dari mata kuliah fonologi ,yang berupa makalah analisa fonemisasi bahasa. Didalamnya terdapat analisa fonem bahasa Numfor beserta hasil analisa dan lan-lain. semoga makalah sederhana ini dapat member manfaat , sekian dan terima kasih.




Penulis







DAFTAR ISI

Kata pengantar hlm. 1
Bab 1 : pendahuluan hlm 3
1.1 Latar belakang hlm 3
1.2 Tujuan pelaihan penelitian hlm 3
1.3 Manfaat pelatihan penelitian hlm 3
1.4 Lampiran data ujaran hlm 3

Bab 2 : pembahasan
2.1 tahap 3 : analisa fonem hlm 4 - 28
2.2 tahap 4 : hasil analisa hlm 29 – 30
2.3 tahap 5 : klasifikasi vokal dan konsonan hlm 31
2.4 tahap 6 : inventarisasi fonem hlm 31
2.5 tahap 7 : pola simetri hlm 31 – 32

Bab 3 : penutup

3.1 kesimpulan hlm 33- 34













BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebagai seorang yang kelak akan menjadi peneliti bahasa , sudah seharusnya dibiasakan dalam kegiatan berupa penelitian kecil atau sederhana terhadap ujaran - ujaran dari beragam bahasa yang terdapat di Indonesia. Dalam hal ini, mata kuliah fonologi lah sebagai perantaranya, yang memiliki syarat akhir semester yakni penugasan berupa penelitian sederhana terhadap fonem bahasa daerah. Ada 16 data ujaran yang terdapat dalam transkipsi fonemisasi bahasa daerah, salah satu diantaranya merupakan bahasa daerah yang saya teliti , yaitu bahasa numfor dari Halmahera. Dalam bahasa numfor ini , terdapat 49 data ujaran yang kemudian saya analisis melalui pasangan minimal atau pasangan mirip sejumlah 143 pasangan.




1.2 Tujuan pelatihan penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut , maka tujuannya adalah
a. Sebagai pelatihan bagi calon peneliti bahasa.
b. Sebagai salah satu syarat akhir semester mata kuliah fonologi.




1.3 Manfaat pelatihan penelitian
Manfaat yang terdapat dari pelatihan ini , adlaah
a. Menambah wawasan mengenai bahasa daerah.
b. Memberi pedoman khusus sebagai bekal menjadi peneliti bahasa.




1.4 Lampiran data ujaran

BAHASA NUMFOR

1.Pur : belakang
2.Bur : bulu
3.Dur : air panas
4.Kur : menjahit
5.βur : rambut
6.fur : membuat
7.sur : mereka tumbuh
8.mur : ragi
9.nur : berenang
10.rur : jiwa
11.bin : perempuan
12.ben : babi
13.ban : mencuci
14.bon : buah
15.bun : lumut
16.màndá : bodoh
17.mándá : siang
18.màndá : tolol
19.uóßè : maaf
20.uóßә : apa
21.uòßé : bagaimana
22.por : lubang
23.bor : membuka
24.dor : ia memanggil
25.kor : tulang
26. ßor : sesat
27. for : api
28. sor : mereka memanggil
29. mor : inti


30. nor : ‘….’
31. ror : tempat
32. ior : gantung
33. eor : tamu
34. aor : air
35. rom : ganggang
36. rum : rumah
37. ruß : pasang – surut
38. dóboo : apa katanya
39. dobóo : hiu
40. dómes : memeras
41. domés : memeras
42. pen : bunga sepatu
43. ben : babi
44. áir : berkipas
45. air : ‘…’
46. uár : delapan
47. úar : terus terang
48. aédi : punyaku
49. áedi : pohon itu punyaku












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tahap 1 : Analisis fonem pada pasangan mirip atau pasangan minimal.


1. pasangan mirip :
pur ‘berenang’ dan bur ‘bulu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [b] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [b] dari bur yang memiliki makna dan arti bulu.

2. pasangan mirip :
pur ‘berenang ‘dan dur ‘air panas’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas.

3 . pasangan mirip :
pur ‘belakang dan kur ‘menjahit’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [k] adalah bunyi

yang membedakan makna , perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan

[k] dari kur yang memiliki makna dan arti menjahit

4. pasangan mirip :
pur ‘belakang’ dan ßur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut.

5. pasangan mirip :
pur ‘belakang’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.
6. pasangan mirip : pur ‘belakang’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh

7. pasangan mirip : pur ‘belakang’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.

8. pasangan mirip :
pur ‘belakang’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

9. pasangan mirip :
pur ‘belakang’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [p] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pur yang memiliki makna dan arti belakang dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.


10. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan dur ‘air panas’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas.

11. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan kur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [k] dari dur yang memiliki makna dan arti rambut

12. . pasangan mirip : bur ‘bulu’ dan ßur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut.


13. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat.

14. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.

15. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.


16. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

17. pasangan mirip :
bur ‘bulu’ dan dur ‘air panas’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari pur yang memiliki makna dan arti bulu dan [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas.

18. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan kur ‘menjahit’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas dan [k] dari kur yang memiliki makna dan arti menjahit.


19. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan ßur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [b] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dur yang memiliki makna dan arti air panas dan [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut.

20. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat.

21. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi []s adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.

22. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.
23. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

24. pasangan mirip :
dur ‘air panas’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [d] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti air panas dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.

25. pasangan mirip :
kur ‘menjahit’ dan ßur ‘rambut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut.

26. pasangan mirip :
kur ‘menjahit’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat.

27. pasangan mirip :
kur ‘menjahit’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.

28. pasangan mirip :
kur ‘menjahit’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti ragi.

29. pasangan mirip : kur ‘menjahit’ dan nur ‘berenangi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari pur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

30. pasangan mirip : kur ‘menjahit’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [k] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kur yang memiliki makna dan arti menjahit dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti iwa.

31. pasangan mirip : ßur ‘rambut’ dan fur ‘membuat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat.

32. pasangan mirip :
ßur ‘rambut’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.

33. . pasangan mirip :
ßur ‘rambut’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

34. . pasangan mirip :
ßur ‘rambut’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh

35. pasangan mirip :
ßur ‘rambut’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [ß] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßur yang memiliki makna dan arti rambut dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.

36. pasangan mirip :
fur ‘membuat’ dan sur ‘mereka tumbuh’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [f] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat dan [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh.

37. pasangan mirip :
fur ‘membuat’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [f] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.

38. pasangan mirip :
fur ‘membuat’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [f] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

39. pasangan mirip :
fur ‘membuat’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [f] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari fur yang memiliki makna dan arti membuat dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.
40. pasangan mirip :
sur ‘mereka tumbuh’ dan mur ‘ragi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [s] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh dan [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi.

41. pasangan mirip :
sur ‘mereka tumbuh’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [s] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.

42. pasangan mirip :
sur ‘mereka tumbuh’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [s] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sur yang memiliki makna dan arti mereka tumbuh dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa.

43. pasangan mirip :
mur ‘ragi’ dan nur ‘berenang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [m] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi dan [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang.


44. pasangan mirip :
mur ‘ragi’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [m] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mur yang memiliki makna dan arti ragi dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa


45.pasangan mirip :
nur ‘berenang’ dan rur ‘jiwa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ur’ , bunyi [n] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nur yang memiliki makna dan arti berenang dan [r] dari rur yang memiliki makna dan arti jiwa

46. pasangan mirip :
bin ‘perempuan’ dan ben ‘babi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [i] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari bin yang memiliki makna dan arti perempuan dan [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi.

47. pasangan mirip :
bin ‘perempuan’ dan ban ‘mencuci’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [i] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari bin yang memiliki makna dan arti perempuan dan [a] dari ban yang memiliki makna dan arti mencuci.

48. pasangan mirip
bin ‘perempuan’ dan bon ‘buah’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [i] dan bunyi [o] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari bin yang memiliki makna dan arti perempuan dan [o] dari bon yang memiliki makna dan arti buah.

49. pasangan mirip
bin ‘perempuan’ dan bun ‘lumut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [i] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari bin yang memiliki makna dan arti perempuan dan [u] dari bun yang memiliki makna dan arti lumut.

50. pasangan mirip :
ben ‘babi’ dan ban ’mencuci’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [e] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi dan [a] dari ban yang memiliki makna dan arti mencuci.
51. pasangan mirip :
ben ‘babi’ dan bon ’buah’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [e] dan bunyi [o] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi dan [o] dari bon yang memiliki makna dan arti buah.


52. pasangan mirip :
ben ‘babi’ dan bun ’lumut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [e] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi dan [u] dari bun yang memiliki makna dan arti lumut.

53. pasangan mirip :
ban ‘mencuci’ dan ben ’babi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [a] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [a] dari ban yang memiliki makna dan arti mencuci dan [e] dari ben yang memiliki makna dan arti babi.

54. pasangan mirip :
ban ‘mencuci’ dan bun ’lumut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [a] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [a] dari ban yang memiliki makna dan arti mencuci dan [u] dari bun yang memiliki makna dan arti lumut.

55. pasangan mirip :
bon ‘buah’ dan bun ’lumut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘bn’ , bunyi [o] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [o] dari bon yang memiliki makna dan arti buah dan [u] dari bun yang memiliki makna dan arti lumut.

56. pasangan mirip :
màndá ‘bodoh’ dan mándá ‘siang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘manda’ , bunyi [à] dan bunyi [á] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [à] dari màndá yang memiliki makna dan arti bodoh dan [á] dari mándá yang memiliki makna dan arti siang.

57. pasangan mirip :
uóßè ‘ maaf’ dan uóßә ‘apa’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘uóß’ , bunyi [è] dan bunyi [ә] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [è] dari uóßè yang memiliki makna dan arti maaf dan dari uóßә yang memiliki makna dan arti apa.

58. pasangan mirip :
uóßè ‘maaf’ dan uòßé ‘bagaimana’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘uß’ , bunyi [ó] - [è] dan bunyi [è] - [ò] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ó] - [è] dari uóßè yang memiliki makna dan arti maaf dan [ò] - [é] dari uòßé yang memiliki makna dan arti bagaimana.

59. pasangan mirip :
uóßә ‘apa’ dan uòßé ‘bagaimana’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘uß’ , bunyi [ó] - [ә] dan bunyi [ò] - [é] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ó] - [ә] dari uóßә yang memiliki makna dan arti apa dan [ò] - [é] dari uòßé yang memiliki makna dan arti bagaimana.

60. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan bor ‘membuka’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [b] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti apa dan [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka.


61. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan dor ‘ia memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil.

62. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan kor ‘tulang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang.

63. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan ßor ‘sesat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat.

64. pasangan mirip : por ‘lubang’ dan for ‘api’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

65. pasangan mirip : por ‘lubang’ dan sor ‘mereka memanggil’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

66. pasangan mirip : por ‘lubang’ dan mor ‘inti’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

67. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘...’

68. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

69. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

70. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

71. pasangan mirip :
por ‘lubang’ dan aor ‘air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [p] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari por yang memiliki makna dan arti lubang dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

72. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan dor ‘ia memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [d] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil.

73. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan kor ‘tulang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang.

74. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan ßor ‘sesat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat.

75. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan for ‘api’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

76. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan sor ‘mereka memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

77. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.
78. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan nor ‘...’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘...’

79. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

80. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

81. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [i] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

82. pasangan mirip :
bor ‘membuka’ dan aor ‘air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [b] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti membuka dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

83. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan kor ‘tulang’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [k] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang.

84. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan ßor ‘sesat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat.

85. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan for ‘api’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

86. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan sor ‘mereka memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

87. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [b] dari bor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

88. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’

89. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

90. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

91. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan aor ‘air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

92. pasangan mirip :
dor ‘ia memanggil’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [d] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [d] dari dor yang memiliki makna dan arti ia memanggil dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

93. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ßor ‘sesat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat.

94. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan for ‘api’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

95. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan sor ‘mereka memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

96. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

97. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘...’

98. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

99. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

100. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

101. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

102. pasangan mirip :
kor ‘tulang’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [k] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [k] dari kor yang memiliki makna dan arti tulang dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

103. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan for ‘api’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [f] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [f] dari for yang memiliki makna dan arti api.

104. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

105. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ’…’

106. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

107. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan ior ‘gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

108. pasangan mirip :
ßor ‘sesat’ dan eor ‘tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

109. pasangan mirip
ßor ‘sesat’ dan aor ‘air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [ß] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti sesat dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.
110. pasangan mirip :
for ‘api’ dan sor ‘mereka memanggil’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [s] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil.

111. pasangan mirip :
for ‘api’ dan mor ‘inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

112. pasangan mirip :
for ‘api’ dan nor ‘…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’

113. pasangan mirip :
for ‘api’ dan ror ‘tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

114. pasangan mirip :
for ‘api’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

115. pasangan mirip :
for ‘api’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

116. pasangan mirip :
for ‘api’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [f] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [f] dari for yang memiliki makna dan arti api dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

117. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan mor ’inti’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [m] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti.

118. pasangan mirip : sor ‘mereka memanggil’ dan nor ’…’

dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘...’

119. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan ror ’tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

120. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

121. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

123. pasangan mirip :
sor ‘mereka memanggil’ dan aor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [s] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [s] dari sor yang memiliki makna dan arti mereka memanggil dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

124. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan nor ’…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [n] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [n]
dari nor yang memiliki makna dan arti ’ ...’

125. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan ror ’tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

126. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

127. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

128. pasangan mirip :
mor ‘inti’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [m] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [m] dari mor yang memiliki makna dan arti inti dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

129. pasangan mirip :
nor ‘…’ dan ror ’tempat’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [n] dan bunyi [r] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’ dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti tempat.

130. pasangan mirip :
nor ‘…’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [n] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’ dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

131. pasangan mirip :
nor ‘…’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [n] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’ dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

132. pasangan mirip :
nor ‘…’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [n] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [n] dari nor yang memiliki makna dan arti ‘…’ dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

133. pasangan mirip :
ror ‘tempat’ dan ior ’gantung’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [r] dan bunyi [i] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [r] dari ror yang memiliki makna dan arti ‘tempat’ dan [i] dari ior yang memiliki makna dan arti gantung.

134. pasangan mirip :
ror ‘tempat’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [r] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [r] dari ror yang memiliki makna dan arti ‘tempat’ dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

135. pasangan mirip :
ror ‘tempat’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [r] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [r] dari ror yang memiliki makna dan arti ‘tempat’ dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

136. pasangan mirip :
ior ‘gantung’ dan aor ’air’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [i] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari ior yang memiliki makna dan arti ‘gantung’ dan [a] dari aor yang memiliki makna dan arti air.

137. pasangan mirip :
ior ‘gantung’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [i] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [i] dari ior yang memiliki makna dan arti ‘gantung’ dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

138. pasangan mirip :
aor ‘air’ dan eor ’tamu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘or’ , bunyi [a] dan bunyi [e] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [a] dari aor yang memiliki makna dan arti ‘air’ dan [e] dari eor yang memiliki makna dan arti tamu.

139. pasangan mirip :
rom ‘ganggang’ dan rum ’rumah’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘rm’ , bunyi [o] dan bunyi [u] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [o] dari rom yang memiliki makna dan arti ‘ganggang’ dan [r] dari ror yang memiliki makna dan arti rumah.


140. pasangan mirip :
rum ‘rumah’ dan ruß ’pasang surut’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu [-ru] , bunyi [m] dan bunyi [ß] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [u] dari rum yang memiliki makna dan arti ‘rumah’ dan [ß] dari ßor yang memiliki makna dan arti pasang-surut.


141. pasangan mirip :
dóboo ‘apa katanya’ dan dobóo ‘hiu’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘d-b-o’ , bunyi [ó] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada posisi bunyi [ó] dari dóboo yang berposisi setelah [d] memiliki makna dan arti ‘apa katanya’ dan dari dobóo yang berposisi setelah [b] memiliki makna dan arti hiu.

142. pasangan mirip :
pen ‘bunga sepatu’ dan ben ’babi’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘en’ , bunyi [p] dan bunyi [b] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [p] dari pen yang memiliki makna dan arti ‘rumah’ dan [b] dari ben yang memiliki makna dan arti babi.


143. pasangan mirip :
áir ‘berkipas’ dan air ’…’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘ir’ , bunyi [á] dan bunyi [a] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [á] dari áir yang memiliki makna dan arti ‘berkipas’ dan [a] dari air yang memiliki makna dan arti ‘…’

144. pasangan mirip :
aédi ‘punyaku’ dan áedi ‘pohon itu punyaku’
dua ujaran tersebut memiliki unsur lingkungan yang sama yaitu ‘di’ , bunyi [é] dan bunyi [á] adalah bunyi yang membedakan makna. Perbedaan terletak pada bunyi [é] dari aédi yang memiliki makna dan arti punyaku dan [á] dari áedi yang memiliki makna dan arti pohon itu punyaku.






TAHAP 4 : HASIL ANALISIS

Dari analisis terhadap pasangan minimal atau pasangan mirip di atas , terdapat hasil analisis sebagai berikut :
A.Bunyi yang membedakan makna


1./p/- /b/
2. /p/ –/d/
3. /p/ – /k/
4. /p/ – /ß/
5./p/ – /f/
6. /p/ – /s/
7. /p/ – /m/
8 /p/ – /n/
9. /p/ – /r/
10. /b/ – /d/
11. /b/ – /k/
12. /b/ – /ß/
13. /b/ – /f/
14. /b/ - /s/
15. /b/ – /m/
16. /b/ – /n/
17. /b/ – /r/
18. /d/ – /k/
19. /d/ – /ß/
20. /d/ – /f/
21. /d/ – /s/
22. /d/ – /m/
23. /d/ – /n/
24. /d/ – /r/
25. /k/ – /ß/
26. /k/ – /f/
27./k/ – /s/
28. /k/ – /m/
29. /k/ – /n/
30. /k/ – /r/
31. /ß/ – /f/
32. /ß/ - /s/
33. /ß/ – /m/
34. /ß/ – /n/
35. /ß/ – /r/
36. /f/ – /s/
37. /f/ – /m/
38. /f/ – /n/
39. /f/ – /r/
40. /s/ – /m/
41. /s/ – /n/
42. /s/ – /r/
43. /m/ – /n/
44. /m/ – /r/
45. /n/ – /r/
46. /i/ – /e/
47. /i/ – /a/
48. /i/ – /o/
49. /i/ – /u/
50. /e/ – /a/
51. /e/ – /o/
52. /e/ – /u/
53. /a/ – /o/
54. /a/ – /u/
55. /o/ – /u/
56. /à/ – /á/
57. /è/ - /ә/
58. /ó/ - /è/- /è/ - /ò/
59. /ó/ - /ә/ - /ò/ - /é/
60. /p/ - /b/
61. /p/ - /d/
62. /p/ - /k/
63. /p/ - /ß/
64. /p/ - /f/
65. /p/ - /s/
66. /p/ - /m/
67. /p/ - /n/
68. /p/ - /r/
69./p/ - /i/
70. /p/ - /e/
71. /p/ - /a/
72. /b/ - /d/
73. /b/ - /k/
74. /b/ - /ß/
75. /b/ - /f/
76. /b/ - /s/
77. /b/- /m/
78. /b/ - /n/





79. /b/ - /r/
80. /b/ - /i/
81. /b/ - /e/






82. /b/ - /a/
83. /d/ - /k/
84. /d/ - /ß/
85. /d/ - /f/
86. /d/ - /s/
87. /d/ - /m/
88. /d/ - /n/
89. /d/ - /r/
90. /d/ - /i/
91. /d/ - /a/
92. /d/ - /e/
93. /k/ - /ß/
94. /k/ - /f/
95. /k/ - /s/
96. /k/ - /m/
97. /k/ - /n/
98. /k/ - /r/
99. /k/ - /i/
100./k/ - /a/
101. /k/ - /e/
102. /k/ - /i/
103. /ß/ - /f/
104. /ß/ - /m/
105. /ß/ - /n/
106. /ß/ - /r/
107. /ß/ - /i/
108. /ß/ - /e/
109. /ß/ - /a/
110. /f/ - /s/
111. /f/ - /m/
112. /f/ - /n/
113. /f/ - /r/
114. /f/ - /i/
115. /f/ - /a/
116. /f/ - /e/
117. /s/ - /m/
118. /s/ - /n/
119. /s/ - /r/
120. /s/ - /i/
121. /s/ - /e/
122. /s/ - /e/
123. /s/ - /a/
124. /m/ - /n/
125. /m/ - /r/
126. /m/ - /i/
127. /m/ - /e/
128. /m/ - /a/
129. /n/ - /r/
130. /n/ - /i/
131. /n/ - /a/
132. /n/ - /e/
133. /r/ - /i/
134. /r/ - /a/
135. /r/ - /e/
136. /i/ - /a/
137. /i/ - /e/
138. /a/ - /e/
139. /o/ - /u/
140. /m/ - /ß/
141. /ó/
142. /p/ - /b/
143. /á/ - /a/
144. /é/ - /á/










2.3 TAHAP 5 : klasifikasi vokal dan konsonan

1 . Klasifikasi vokal :
/a/, /i/ , /u/ , /e/ , /o/ , /ә/ , /ó/ ,/è/ ,/à/, /á/, /é/, /ò/
2 . Klasifikasi konsonan :
/p/ , /b/ , /d/ , /f/, /k/ , /m/ , /n/ , /s/ , /r/ , /ß/


2.4 TAHAP 6 : Inventarisasi fonem

Vokal : /a/ , /à/, /á/ , /i/ , /e/ , /ә/, /è/ , /é/ , /o/ , /ó/ , /ò/ , /u/
Konsonan : /b/ , /d/ , /p/ , /k/ (hambat). /f/ , /s/ (geser). /r/ (getar). /m/, /n/ (nasal)

2.5 TAHAP 7 : pola simetris
Pola simetris dari inventarisasi vokal yang terdapat di fonem bahasa numfor ini terdapat 12 vokal, akan tetapi yang dapat dimasukkan dalam segitiga vokal hanya 6 buah vokal yang memang terdapat dalam segitiga vokal.


i u
e o



a






pola simetris konsonan





f r , s


























BAB III
PENUTUP

3.1
Kesimpulan

Dari analisis fonem bahasa Numfor , yang terdiri dari 49 kata ujaran dapat disimpulkan :
1 . vocal dalam bahasa Numfor berjumlah 12 , yaitu /a/ , /à/, /á/ , /i/ , /e/ , /ә/, /è/ , /é/ , /o/ , /ó/ , /ò/ , /u/.

2 . konsonan dalam bahasa Numfor berjumlah 10 , yakni /b/ , /d/ , /p/ , /k/ , /f/ , /s/ , /r/ , /m/, /n/

3 . dalam bahasa tersebut , telah diperoleh pola simetris vokal dan konsonan sebagai berikut :
A . simetri vokal


i u

e o



a







B . simetri konsonan








f r , s





4 . data – data ujaran yang tidak dapat dianalisis dianggap sebagai residu , yaitu yang terdapat dalam ujaran ;

 dómes – domés (yang sama – sama memiliki arti memeras)
 màndá – màndá ( memiliki arti yang bermakna sama yakni bodoh dan tolol)
 rom – roß (tidak dapat dianalisis , karena lingkungan sama ridak banyak).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By VungTauZ.Com